Jasmine dan kisah cinta rahasianya
Adrian: “Weekend ini lu ada acara ga?”
Jasmine: “Engga sih, dirumah aja. Capek gue, seminggu ini kan kita ulangan terus”
Adrian: “Iya juga sih, sama gue juga capek. Gimana kalo besok malem kita refreshing bareng? Lu gue jemput di rumah lu, abis itu kita chill out dimana gitu… mau ga?”
Jasmine: “Serius? Ga ada yang marah lu jalan sama gue?” Jantung Jasmine berdetak semakin keras, tak menyangka Adrian, cowok idaman para cewek di sekolah mereka, mengajaknya berkencan di malam minggu.
Adrian: “Enggak lah, gue lagi ga sama siapa2.. santai aja. Gue emang pingin ajak lu jalan..”
Jasmine: “Wow… oke. Besok malem ya… lu wa gue aja”
Tak lama kemudian sopir Jasmine datang, sembari membuka pintu mobil pak sopir berujar “Sorry saya agak telat, neng. Tadi disuruh ibu anter paket dulu sebelum jemput neng…” Dalam hati Jasmin berujar “gak papa, pak! Untung bapak telat… hehe” Jasmine memasuki mobilnya dengan senyum yang lebar, sementara Adrian melambaikan tangannya kepada Jasmine ketika mobil Jasmine mulai bergerak meninggalkan sekolah. “See you tomorrow!” ujar Adrian, dan Jasmine pun semakin tersenyum lebar.
“I’m home!” ujar Jasmine ketika memasuki rumahnya. Mama Jasmine pun menyambut putrinya dengan senyuman. “Kamu mau makan sore? Ini mama bikin cake coklat, enak lho sambil minum teh..” “Mau ma, tapi Jasmine mau ganti baju dan mandi dulu ya ma..” “Oke deh… mandi dulu sana” ujar mamanya. Jasmine pun bergegas menuju kamarnya. Ia menaruh tas nya di kursi meja belajarnya seraya mengambil hp dari dalam tasnya. Ia melihat ada sebuah pesan wa dari Adrian: ‘Hi, Jasmine… besok jangan lupa kasih tau alamat lu ya, sekitar jam 6 sore gue jemput. Gue tau tempat yang enak banget buat kita ngobrol2. See you!’ Alangkah girangnya Jasmine membaca pesan itu, ia pun membalas ‘Sip, besok gue kasih alamat gue ya… see you’.
Masih mengenakan seragam sekolahnya, Jasmine merebahkan diri ke atas tempat tidurnya sambil memandangi wa dari Adrian tersebut. Ia bertanya2, kenapa ya cowok seganteng Adrian mau jalan sama aku, sementara aku bukan cewek tercantik di sekolah ini. Dengan tubuh yang berisi namun tidak terlalu tinggi serta wajah Jasmine yang merupakan blasteran dari ayahnya yang orang Jawa dan ibunya yang keturunan Chinese, ia bukanlah cewek yang jelek, namun menurutnya masih banyak cewek yang lebih menarik untuk diajak jalan oleh Adrian. Ia pun memandangi foto profil Adrian dengan seksama, wow ganteng juga yah dia. Jasmine ingin memandangi foto Adrian lebih lama, ia pun membetulkan posisi berbaringnya di tempat tidur dengan sempurna, dengan masih mengenakan seragam sekolahnya. Ia membaringkan kepalanya di atas bantal, berbaring dengan posisi terlentang sambil menaikkan kaki kanannya ke atas guling, membuat rok abu2nya tersingkap hingga ke pahanya. Ia terus memandangi foto Adrian. Karena makin penasaran, ia mulai membuka akun instagramnya dan mencari profile Adrian disana. Wah ternyata banyak sekali followers nya dan sebagian besar adalah cewek2 di sekolahnya. Ia menemukan sebuah foto Adrian dengan baju basketnya, penuh dengan keringat karena foto tersebut diambil setelah ia memenangkan sebuah pertandingan basket. Wow, seksi sekali, pikirnya. Ia terus memandangi foto itu, dan tanpa terasa tangan kanannya mulai meraba2 pahanya sendiri dari balik roknya yang tersingkap itu..
Ia terus memandangi setiap foto yang ada di profile Adrian, hingga ia menemukan sebuah foto yang istimewa. Foto Adrian di tepi kolam renang, dengan tubuhnya yang basah habis berenang dan hanya mengenakan celana renang yang sangat pendek. Jasmine pun terbelalak: “Gile.. kok gue gak pernah lihat foto ini sebelumnya ya?!” Jasmine terpesona dengan bentuk tubuh Adrian yang menampakkan dada serta perutnya yang rata, hampir terlihat otot2 sixpacks nya yang menandakan ia rajin berolahraga.. tiba2 ada getaran2 aneh yang Jasmine rasakan di tubuhnya. Ia mulai terangsang melihat foto cowok idamannya yang hampir telanjang itu. Bukan kali pertama Jasmine merasa terangsang, sebagai cewek remaja yang beranjak dewasa ia telah merasakan nafsu birahi yang kerap kali datang di saat2 tertentu, namun ia tidak menyangka akan merasakan nafsu ini ketika melihat foto Adrian, apalagi besok mereka akan bermalam minggu bersama..
Tanpa sadar, rok sekolah Jasmine yang tadinya tersingkap sampai pahanya, kini telah tersingkap sampai pinggangnya. Jasmine pun tetap memandangi foto Adrian dan tangan kanannya bergerak dari meraba2 pahanya hingga sampai ke celana dalamnnya. Jasmine mulai memainkan bibir vaginanya dari luar celana dalamnya. Ia semakin bergairah, dan terasa vaginanya mulai basah.. kemudian matanya tertuju kepada celana renang Adrian yang ketat, dimana terlihat tonjolan yang besar di daerah kemaluannya. “Anjrit, Adrian… penis lu gede banget… gue kepingin… aaaah aaaah..” Jasmine terus mendesah sembari ia melihat tonjolan di celana renang Adrian dan memainkan klitorisnya dari luar celana dalamnya. Merasa kurang puas, Jasmine pun melepaskan rok abu2nya hingga terjatuh ke lantai, kemudian ia pun melepas celana dalam putihnya hingga vaginanya kini tidak dibalut sehelai kain pun.. ia juga membuka kancing kemeja seragam sekolahnya tanpa melepasnya dan menarik beha nya keatas sehingga ia dapat memainkan payudaranya dengan bebas..
“Aaaaaah Adrian, gue mau lu mainin tete gue…..” Jasmine membayangkan Adrian sedang memainkan payudaranya sambil terus mengusap2 puting susunya sendiri. Lalu, sambil memandangi tonjolan besar dibalik celana renang Adrian, Jasmine mulai mengusap2 bibir vaginanya dan memainkan klitorisnya.. “Aaaah aaaaah, Adrian…. gue suka sama lu… gue kepingin lu giniin gue… aaah aaaaaaaaah” desah Jasmine sementara ia mempercepat gerakan jarinya diatas klitoris dan bibir vaginanya yang semakin becek itu.. cairan vaginanya pun mulai menetes membasahi pangkal pahanya… “aaaaaah Adriaaaan… buka celana renang lu… aaaaaah, kocok penis lu di depan gue.. aaaah” Jasmine mulai membayangkan Adrian melepas celana renangnya dan bermasturbasi dihadapannya.. “Adriaaan… masukin. Iya masukin penis lu ke sini…. please Adriaan.. aaaah aaaaaaaaaah”, tidak hanya memainkan klitorisnya, Jasmine pun mulai memasukkan jari tengahnya kedalam lubang kenikmatannya, sambil membayangkan penis Adrian lah yang memasuki vaginanya itu. Ia makin mempercepat gerakan jarinya, sambil mengusap2 klitorisnya dengan cepat, tak lama kemudian… “Aaaaaaaaaaah aaaaaah aaaaaaaaaaaah aaaaaahh enaaaaak bangeeet Adriaaan… I love youuuu Adriaaan. Aaaaaaaah…..” serrrrrrr serrrrrr serrrrrr, vagina Jasmine berdenyut2 sambil mengeluarkan cairan tanda ia mencapai orgasme yang hebat… Setelah itu, ketika badai orgasme mulai mereda, vagina Jasmine masih berdenyut2 pelan, ia masih memandangi foto Adrian sambil mengusap2 payudaranya… “Aaah gila, besok aku akan bermalam minggu dengan cowo ganteng ini..!” pikirnya sambil tersenyum.. tak lama kemudian ia merasa relax, dan tak terasa ia memejamkan matanya hingga hampir tertidur…
“Jasmine!!! Udah mandi belum? Jadi nggak kita makan cake sambil minum teh? Udah mau jam 5 sore loh…!” Tiba2 Jasmine dikejutkan oleh teriakan mamanya dari lantai bawah. Ia terbangun, untung pintu kamarnya dalam keadaan tertutup walaupun tidak terkunci, dan mamanya teriak dari bawah. “Oke maa, sebentar lagi aku turun!” balas Jasmine. Ia menutup akun instagramnya sambil berujar pada foto Adrian “thank you Adrian… see you tomorrow!” Tinggal kemeja sekolah dan beha yang tersisa di tubuhnya, ia kemudian melepasnya dan bergegas menuju ke kamar mandi. Di kamar mandi ia tak lupa membersihkan cairan2 vagina hasil dari orgasmenya tadi.. dan setelah mandi dan berpakaian ia bergegas menuju ke bawah dimana mamanya telah menyiapkan beberapa potong kue dan secangkir teh hangat untuknya. “Yuk sini ngobrol2 sama mama….” ajak mamanya. “Ada cerita apa?” Sambil menikmati sepotong kue Jasmin bercerita “Ma, besok aku mau diajak cowo malam mingguan, boleh ya ma?” Mamanya pun tersenyum lebar dan berujar “Ah, Jasmine… kamu sudah dewasa. Tentu boleh doong… nah coba cerita soal cowok ini ya” mamanya pun mengambil sepotong kue dan duduk di sebelah Jasmine. Jasmine mulai bercerita..
“Namanya Adrian……..”
-bersambung-
Sesuai waktu yang dijanjikan, Adrian pun datang menjemput Jasmine pada pukul 6 sore. “Selamat malam, tante. Saya Adrian, ingin menjemput Jasmine..” sapa Adrian ketika mama Jasmine membukakan pintu untuknya. “Oh ini yang namanya Adrian? Jasmine sudah cerita tentangmu kemarin. Yuk silakan masuk dulu, sebentar tante panggil Jasmine ya..” Tak lama kemudian Jasmine menuruni tangga dengan diikuti Rachel dari belakang, tak lupa Rachel berbisik pada Jasmine “Cie ciee gila ganteng loh dia.. nanti malem cerita ya kalian ngapain aja malam ini.. siapa tau udah dapet first kiss, atau malah lebih. Hihihi” goda Rachel. Jasmine membalas “Ssst apaan sih lu. Jadian juga belom udah mikir yg macem2 aja… udah balik keatas sana!”
“Permisi tante, kami pamit dulu” ujar Adrian berpamitan kepada mama Jasmine. “Silakan.. hati2 dan jangan kemalaman ya…” pesan mama Jasmine sambil tersenyum. Maklum, selama ini Jasmine adalah cewek yang dikenal introvert dan pemalu, baru kali ini mamanya melihat Jasmine berduaan dengan seorang cowok. Tak lama kemudian, Jasmine dan Adrian telah berada di mobil Adrian dan mereka meluncur ke suatu tempat. “Gue ga mau bawa lu ke mall, gue pingin kita makan malem di resto di pinggir danau di Serpong biar kita bisa ngobrol santai ya, abis itu kita bisa jalan2 di pinggir danau” ujar Adrian. Jasmine amat sangat terpukau, ternyata Adrian merupakan cowok yang romantis, bukan seperti cowok2 lain di sekolahnya yang ia kenal.
Sampai di resto tersebut, suasana yang dirasakan memang cukup tenang dan romantis, tidak begitu ramai dengan penerangan lampu kuning temaram membuat suasana semakin relax. Kebetulan malam itu Jasmine memilih terusan panjang berwarna putih yang casual, dimana ia mengenakan tali pengikat pinggang berwarna senada, seolah dia mengenakan rok mini. Memang ketika duduk, paha Jasmine yang putih mulus akan terlihat, namun untung suasana resto pinggir danau tersebut cukup remang2.. Setelah memesan makanan dan santap bersama, mereka mengobrol soal banyak hal, mulai dari kehidupan di sekolah, teman2 sekelas maupun guru2 mereka yang aneh2, hingga hobi dan aktivitas mereka masing2 diluar sekolah.. ketika makanan telah habis dan mereka menikmati minuman masing2, Jasmine memberanikan diri untuk bertanya pada Adrian..
J: Ngomong2, kenapa lu malam ini ngajak gue malam mingguan?
A: Loh emangnya ga boleh?
J: Hehe, bukan gitu. Gue ga nyangka aja cowo kaya lu ngajak gue keluar…
A: Maksud lu?
J: Ya lu tau laah, lu kan anak basket, cewek2 pada ngejar lu semua.. bahkan setau gue lu deket sama Stephanie yang anak cheerleader itu kan?
A: Jujur, gue waktu itu deketin Stephanie karena gue tau lu temenan baik sama Stephanie. Makanya gue deketin dia karena gue mau tau banyak tentang lu..
J: Maksud lu? Jadi lu sama Stephanie bukan…
A: Enggak.. gue emang udah lama suka sama lu sih, Jes… sorry ya gue baru bilang sekarang.
J: (setengah nggak percaya dan tersipu) eh, gak papa kok..
A: So, gimana menurut lu Jes, mau lanjut nggak kita?
J: Maksud lu?
A: Lu mau nggak, jalan lagi sama gue? Tapi cuma sama gue aja…
J: Eh, maksud lu….
A: Iya, lu mau nggak pacaran sama gue? (sambil tersenyum dan meraih tangan Jasmine)
J: (entah getaran apa yang ia rasakan, seluruh tubuhnya serasa merinding..) lu yakin, Ian?
A: Yakin, Jes. Gue suka sama lu..
J: Gue… juga suka sama lu..
A: So is it a yes?
J: Yes it is…. (sambil tersenyum lebar)
Akhirnya resmilah mereka berpacaran. Jasmine tak percaya, cowok yang baru kemaren menemaninya di gerbang sekolah, cowok yang ia lihat foto seksinya sambil masturbasi di atas tempat tidurnya, kini menjadi pacarnya. Ketika Adrian pergi ke kasir untuk membayar makan malam mereka, muncul pikiran2 aneh di benak Jasmine. Wow, sekarang dia jadi pacarku, akankah aku melihat dia seperti di foto kemaren? Akankah aku bisa meraba tubuhnya yang seksi itu? Akankah aku bisa memeluknya, menciumnya, bahkan merasakan apa yang aku rasakan ketika masturbasi sendiri, bersama dia? Tanpa terasa Jasmine merasakan vaginanya mulai basah karena pikiran2 mesumnya sendiri… Ah sudah sudah, pikirnya. First kiss saja belum… sudah mikir yang aneh2.
“Kita jalan2 dulu keliling danau sebelum pulang yuk…” ajak Adrian setelah kembali dari kasir. Jam masih menunjukkan pukul 20:45, belum begitu malam. Jasmine pun menerima ajakan Adrian tersebut. Malam itu langit sangat bersih bersinarkan bulan purnama, minimnya lampu penerangan di sekeliling danau membuat suasana bertambah romantis dan intim. Mereka berjalan menyusuri danau, menjauh dari restoran. Sambil berjalan, Jasmine bertanya pada Adrian..
J: Apa sih yang bikin lu tertarik sama gue?
A: Lu itu pendiam, ga banyak omong atau cari perhatian kaya Stephanie dan temen2 cheerleadernya itu, justru itu yang bikin gue tertarik sama lu selama ini..
J: Tapi… gue kan biasa aja, banyak yang lebih cantik daripada gue kan?
A: Ah enggak, menurut gue lu cantik loh Jes, suer… gue suka banget liat wajah lu yang cantik ini..
J: (tersipu malu).. tapi, banyak yang lebih tinggi dari gue, yang lebih seksi dari gue…
A: Siapa bilang, menurut gue tinggi badan lu sama body lu seimbang kok, gue suka… ini yang menurut gue seksi.. hehe.
J: (semakin tersipu)… ah bisa aja lu..
Akhirnya mereka sampai di seberang danau, nun jauh dari resto tempat mereka makan malam tadi. Sekeliling danau sepi, hanya bersinarkan bulan purnama. Namun mereka dapat memandang satu sama lain dengan jelas. Adrian pun menggandeng Jasmine ke arah kursi taman yang ada di pinggir jalan setapak.. mereka duduk berdua berhadapan. Dengan tetap menggenggam tangan Jasmine, Adrian berkata “Lu jangan minder jadi cewek, gue serius dengan apa yang gue katakan tadi.. menurut gue lu adalah yang tercantik di sekolah, dan gue suka sama karakter lu.. karena itulah gue mau lu jadi pacar gue Jes..” Seolah tak percaya dengan apa yang dikatakan Adrian, Jasmine hanya bisa duduk menatap Adrian dengan rasa bangga, senang, dan pasrah. Getaran2 aneh yang ia rasakan tadi kini pun makin memuncak, apalagi Adrian semakin mendekatkan wajahnya ke Jasmine dan mengecup bibir Jasmine dengan lembut. Jasmine membalas kecupan tersebut dengan mengulum bibir Adrian, sementara tangan mereka merangkul pundak dan leher satu sama lain.. selama 5 menit mereka berciuman dan lidah Adrian mulai beradu dengan lidah Jasmine didalam mulut, tanpa sadar Jasmine mulai mendesah kenikmatan “mmmh… mmmh….”.
Karena mereka duduk saling berhadapan tanpa terasa terusan putih yang dikenakan Jasmine semakin tersingkap hingga mencapai paha bagian atasnya, dan Adrian dapat melihat paha Jasmine yang putih mulus tersebut dibawah sinar bulan purnama. Perlahan Adrian mulai menurunkan tangannya ke pangkuan Jasmine dan mulai meraba pahanya yang mulus.. nafsu birahi telah menyelimuti mereka berdua sehingga Jasmine membiarkan hal itu terjadi. Tanpa terasa Jasmine mengangkangkan kedua kakinya sehingga Adrian dapat meraba paha bagian dalam Jasmine yang mulus hingga menyentuh celana dalamnya.
“Aaaaah… mmmmh… mhhhh, oooh Adrian…” Jasmine terus mengulum bibir dan lidah Adrian sembari merasakan sensasi tangan Adrian yang meraba paha dan celana dalamnya. Tangan Jasmine pun mulai turun ke arah celana jeans Adrian dan meraba tonjolan dari luar celananya. Tonjolan yang kemarin hanya bisa ia lihat di foto sambil masturbasi. “Mmmhhh Jes…. gue suka sama lu Jes… mmmmhh” desah Adrian ketika Jasmine mulai meraba penisnya yang mengeras dari luar celananya. Melihat posisi kaki Jasmine yang mengangkang, Adrian memberanikan diri untuk meraba bibir vagina Jasmine dari luar celana dalamnya. Ternyata celana dalam Jasmine telah basah oleh cairan yang keluar dari vagina Jasmine… Adrian pun memberanikan diri untuk menggesek2 vagina Jasmine… “aaaaaah aaaaaaah aaaah enak Adrian…. mmmhh terus teruuusss… aaaaaahh..” Melihat Jasmine semakin terangsang, Adrian memberanikan diri untuk menyingkap terusan putih Jasmine hingga ke pangkal pahanya, kemudian ia menarik celana dalam putih Jasmine hingga turun ke pahanya… kemudian Adrian dengan leluasa dapat memainkan bibir vagina Jasmine yang basah itu sambil sesekali mengelus2 klitoris Jasmine dengan lembut…. “Aaaaaaaaah mmmmmh mmmmhhhh…. iyaaaa ituu… enak bangeeet….. aaaaaahh Adriaaaan!” Jasmine mendesah2 keenakan. Baru kali ini ada cowok yang memainkan vaginanya karena selama ini ia hanya biasa berfantasi dan masturbasi sendiri… Jasmine pun membuka kancing dan resleting celana jeans Adrian, memelorotkan celana tersebut dan celana dalam Adrian sekaligus, lalu menggenggam penis Adrian yang sudah sangat tegang. Di bawah sinar bulan purnama, Jasmine dapat melihat penis Adrian yang cukup panjang dan tegang tersebut… “Gimana, lu suka ga??” tanya Adrian.. “Suka banget laaah..” jawab Jasmine. Mereka kemudian melanjutkan french kiss mereka sambil memainkan penis dan vagina satu sama lain. Jasmine mengocok penis Adrian dengan lembut, sementara Adrian menggesek2 vagina dan klitoris Jasmine yang basah… “Mmmmmhhh mmmmmmh Jes jago banget lu ngocoknya….. mhhhhh mmmmhh… udh pernah ngocokin cowo ya?” desah Adrian. “Belom, cuma gue pernah lihat lah di filem2 gitu…” jawab Jasmine. Jasmine pun mempercepat kocokannya pada penis Adrian dan Adrian mempercepat gesekan jari2nya pada klitoris Jasmine, membuat mereka berdua semakin mendesah kenikmatan…. “Aaaaaaah aaaaaaaaah aaaaaah mmmmmmhh Jasmineee.. mmmmhhhh enaaaakk…” desah Adrian. “Mmmmmmh aaaah aaaaaaaaaah Adrian… iya ini enak bangeet….” balas Jasmine sambil terus berciuman dengan Adrian…
“Mmmmhh mmmmmh ooohhh Jes gue mau…. mmmhh mau kkkeluaaaarr… aaaah”
“Mmmmmhh aaaaaah aaah iyaaa gggueee jugaa mau aaaah… kkeeluaar… aaah”
Dan tiba2 crooooot crooooot crooooottttttt “Aaaaaaaaaahhh aaaaaaah Jasminneeee gue cinta sama luuu…. aaaaaah” Adrian mencapai orgasme nya dengan kocokan Jasmine di penisnya…
Sssseeerrrrr ssserrrrr crrrttttrtr crrrrrottttt “Aaaaaaaaah aaaaaaaaaah aaaaaaah Adriaaaan guee juga cintaaaa aaaah sama luuu.. aaaaaah aaaaaaah..!” vagina Jasmine berdenyut2 dan mengeluarkan cairan tanda ia mencapai orgasme karena jari2 Adrian yang memainkan klitorisnya.
Mereka pun saling memandang satu sama lain sambil tersenyum lebar dan kemudian mereka berciuman mulut untuk beberapa saat… setelah itu Jasmine menaikkan lagi celana dalamnya dan membetulkan terusannya yang tersingkap ke posisi semula, sedang Adrian memasukkan penisnya kembali ke celana dalam dan mengancingkan kembali celana jeans nya.. “Wah ternyata horny juga ya lu….” canda Adrian pada Jasmine. “Hahaha, ya abis body lu seksi sih…” jawab Jasmine. “Tau dari mana? Kan gue belum buka baju tadi..” tanya Adrian. “Tau doong, kemaren pulang sekolah kan gue liatin foto di instagram lu yang di pinggir kolam renang itu…” jawab Jasmine. “Haha dasar luuu….” ejek Adrian. “Kapan dong gue bisa ngerasain sixpacks lu itu?” tanya Jasmine sambil meraba dada Adrian… “Yang jelas gak di pinggir danau gini lah hehe… eh, by the way minggu depan ortu gue pergi ke luar kota. Rumah gue kosong.. lu mau nggak kalau weekend depan kita…”
“Maaf kak, mengganggu!” tiba2 percakapan mereka terputus oleh sebuah suara yang mendekati mereka. Ternyata itu adalah pelayan resto dari seberang danau tadi. “Sudah jam 22:00 dan resto kami mau tutup, area danau ini harus kami tutup juga…. maaf ya mengganggu malam minggu kakak2 sekalian…” ujar pelayan resto itu setengah menggoda Jasmine dan Adrian.. “Oh nggak papa mas, hehe” jawab Adrian seraya menggandeng Jasmine pergi menuju tempat parkir untuk mengantarkan Jasmine pulang.
Jam menunjukkan pukul 22:25 ketika Jasmine memasuki rumahnya. Tampaknya mamanya sudah tidur. Ketika ia berjalan ke atas dan hendak memasuki kamarnya, tiba2 pintu kamar Rachel terbuka… “Woi, yang baru pulang pacaran..” ejek Rachel. “Ah bikin kaget aja lu.. kok belum tidur?” tanya Jasmine pada adiknya itu. “Belum doong, kan gue mau denger cerita dari lu.. gimana? Adrian nembak? Kalian pacaran?” lanjut Rachel penasaran. “Iye, kita jadian hehe…” jawab Jasmine. “Waaah ayo cerita cerita! Udah first kiss belum? Yuk sini lanjut cerita di kamar gue, biar mama gak bangun!” ujar Rachel sambil menarik Jasmine masuk ke kamarnya.
Jasmine duduk di kursi meja belajar Rachel dan Rachel berbaring di tempat tidurnya sambil mendengarkan Jasmine bercerita:
“Jadi, kita makan di resto di pinggir danau, lalu dia……………..”
-Bersambung-
A: Akhirnya… Jumat lagi.
J: Iya nih… gak sabar weekend lagi. Ulangan2 banyak banget yak minggu ini.
A: Iya.. pusing gue. Untunglah semua lewat dengan baik..
J: Kita langsung nih?
A: Iya dong… lu udah bilang nyokap lu kan kalo pulang maleman hari ini?
J: Iya, gue bilang mau sekalian ngerjain tugas dan makan malam di rumah lu. Abis itu baru pulang hehe…
A: Mantapp… nanti makan malam kita gojekin aja, ga ada yang masak abis gue sendirian hari ini hehe.
J: Emang ortu lu pada kemana?
A: Weekend ini tuh ada nikahan saudara gue di Semarang, makanya mereka udah berangkat tadi pagi dan baru pulang Minggu sore… gue sendirian deh dirumah..
J: Aaah enak banget… apa gue nginep aja ya di rumah lu?
A: Emang boleh sama nyokap lu?
J: Hmm… belom berani bilang gue haha….
Kemudian mereka memasuki mobil Adrian dan meluncur bersama menuju rumah Adrian. Sesampainya disana, Adrian langsung mengambil minuman segar dari dalam kulkas dan Jasmine menikmati minuman tersebut sambil mengagumi rumah Adrian..
J: bagus juga ya rumah lu. Nyaman banget…
A: Iya.. lumayan lah.. yuk duduk di sofa..
Dengan masih berseragam sekolah lengkap, mereka duduk di sofa ruang tengah dan mulai berciuman. Mereka saling melumat bibir masing2 sambil sesekali saling beradu lidah didalam mulut… “Mmmmhh mmmmmhh ssrrrllppp…” desah Jasmine mulai keenakan.. tangan Adrian pun mulai meraba2 seluruh tubuh Jasmine dan ia memainkan payudara Jasmine dari balik seragam sekolahnya hingga Jasmine merintih keenakan…”oooh mmmmmhh mmmmmhhh.. Adrian…” Jasmine pun tak ingin melewatkan kesempatan berdua ini dan ia mulai melepaskan kancing kemeja seragam Adrian satu persatu. Terlihatlah otot sixpacks Adrian yang selama ini menjadi daya tarik Jasmine kepada pacarnya ini… uuuhh, seksinyaaa pikir Jasmine. Ia pun segera menggerayangi tubuh pacarnya itu sambil terus melumat bibir Adrian. “Mmmmmhh mmmmmmmmh Adriaaan seksi banget sih luu.. mmmmmhh” erangnya.
Jasmine kemudian menaikkan kaki kanannya ke atas sofa agar dapat lebih berhadapan dengan Adrian, membuat kedua belah pahanya mengangkang lebar dan menyibakkan rok seragam abu2nya hingga ke pangkal paha.. Adrian pun tidak melewatkan kesempatan ini dan langsung meraba kedua paha Jasmine hingga meraba celana dalam Jasmine. Ia merasakan bahwa celana dalam Jasmine telah basah oleh cairan vaginanya. “Mmmmmhhh mmmmmh Jes gila lu seksi jugaa… gue pingin banget… mmmhh mmmhhh..” ujar Adrian penuh nafsu sambil menggesek2 vagina Jasmine dari luar celana dalamnya.. “Mmmmmhhh iya gue juga….. mmmmhh pingin… mmmmhh lu masukin… ooooooh kesitu… mmhh” balas Jasmine penuh nafsu.. Jasmine pun segera melepas kemeja seragam Adrian hingga jatuh ke lantai dan mulai meraba seluruh tubuh bagian atas Adrian, hingga menciumi leher, bahu, dada, hingga perut Adrian dengan penuh nafsu.. “Mmmmmhhhhh Jes nikmaaat banget…..: mmmmhhh mhhhhhh” rintih Adrian keenakan.. Tak mau kalah, Adrian pun membuka kancing baju Jasmine dan menggeser beha Jasmine keatas hingga ia dapat memainkan payudara Jasmine yang kini telah telanjang… “Sorry ya, punya gue gak gede….” ujar Jasmine malu. “Wah gila, justru ini yang gue suka Jes… pas banget buat digenggam, enak buat dijilat nih….” balas Adrian sambil langsung menjilat kedua puting susu Jasmine dan meremas2 payudaranya… “ooooooh oooooooh Adriaaaan… mmmmhhh mmmhhhh” erang Jasmine keenakan. Tak sampai disitu, rok Jasmine yang telah tersingkap dan paha Jasmine yang mengangkang lebar memudahkan Adrian untuk menyibak celana dalam Jasmine dan memainkan vagina serta klitoris Jasmine dengan jari2 nya. “Aaaaaaaah mmmmmmhhh mmmmmmhhhhhh iyaaaa iyaaaaa eeehhhhhh aaaaahhh… enaaaakkk…” rintih Jasmine keenakan. Adrian pun membaringkan Jasmine di sofa sambil mengulum bibirnya, sesekali menjilat puting susunya sambil meremas2 payudaranya.. namun jari tangan kanannya terus mengocok memek Jasmine dengan cepat…. hingga tak lama kemudian Jasmine meraih orgasme yang hebat…. “Aaaaaaaaaaah aaaaaaash aaaaaaaaah aaaaaaaaah Aaadiriaaan aaaaaaah…..” crrrrtttttr serrrrttt sererrrrrrrrr cairan vagina Jasmine berhamburan melalui celah bibir vagina Jasmine yang berdenyut2 keras…
Setelah 2 menit menenangkan diri, Jasmine berkata “Lu jago banget sih colmekin gue…. enak banget. Udh berapa cewek yg lu colmekin?” tanyanya pada Adrian. “Baru dua… lu yang ketiga sih.. Yang pertama si Adni, adek kelas kita itu, yang terakhir si Stephanie anak cheerleader temen lu itu Jas….” jawab Adrian… “oooh..” balas Jasmine agak kecewa… “Sama Stephanie lu udah pernah……” “Belum!” jawab Adrian memotong Jasmine… “Gue mau nunggu dengan orang yang gue sayang, dan itu elu Jes…..” Jasmine merasa senang akan jawaban Adrian tersebut… “Mau lanjut di kamar gue gak?” tanya Adrian…. Jasmine mengangguk dengan senyum yang lebar…
Secepat mungkin mereka menuju kamar Adrian yang berada di lantai atas… tanpa sempat berkata apa2 Adrian membaringkan Jasmine diatas tempat tidurnya. Karena kemejanya telah dilepas oleh Jasmine ketika mereka bercumbu di sofa tadi, Adrian dengan cepat melepas celana panjang abu2nya dan celana dalam boxer nya sehingga ia kini telanjang bulat di depan Jasmine yang terbelalak melihat tubuh seksi Adrian beserta penisnya yang sudah tegang itu dihadapannya… “Wow Adriaaan… gila lu, lu seksi banget sih… lu bener2…..” belum selesai Jasmine memuji tubuh Adrian, Adrian langsung lompat diatas tubuh Jasmine dan kembali melumat bibir Jasmine dengan penuh nafsu… “Mmmmmhh mmmmmhhh mmmmhh sssrrrllpppttt mmmhh” suara bibir dan lidah mereka beradu di atas kasur. Sambil berciuman, Adrian menanggalkan kemeja sekolah Jasmine, membuka kaitan beha nya, melepas behanya dan menjatuhkannya ke lantai… kini Jasmine telah bertelanjang dada. Tak sampai situ, Adrian membuka kaitan rok abu2 Jasmine, kemudian melepas rok tersebut dan menjatuhkannya ke lantai. Tak lupa, celana dalam putih Jasmine ia lucuti juga sehingga tampak vagina Jasmine yang memiliki bulu2 halus yang jarang. “Aaaaaah gilaaa… Jasmine lu seksi bangeettt” ujar Adrian memandangi tubuh Jasmine yang telanjang bulat diatas tempat tidurnya..
Dengan posisi Jasmine terlentang dan Adrian berada di atas Jasmine, mereka kembali beradu mulut dan lidah, sambil Adrian meremas2 payudara Jasmine dan sesekali menjilat puting susunya.. Jasmine pun meraih penis Adrian yang sudah amat sangat tegang dan mengocoknya dengan lembut, lama2 Jasmine makin mengarahkan penis Adrian kearah vaginanya yang basah dan mulai menggesek2 kan ujung penis Adrian ke klitorisnya… “Mmmmmmmh aaaaaah aaaaaaah aaaaaaaaah enaaak, Adriaaan gue pingin…. mmmmh” desah Jasmine. “Aaaaaaah mhhhhhhh iya gue aaaaah jugaaa pingin…. mmmmmmhhhh masukinn…. mmmhhh” balas Adrian yang sudah merasakan kehangatan vagina Jasmine di penisnya… Jasmine kemudian mengarahkan penis Adrian menuju liang vaginanya, Adrian mulai mengayunkan pinggulnya perlahan hingga kepala penisnya memasuki liang vagina Jasmine… “mmmmmhh mmmmmh iyaaaa teruusssss” rintih Jasmine seraya Adrian makin memperdalam penetrasi penisnya kedalam vagina Jasmine… “oooooh oooooooih Jas enaaaak banget memek lu…. mmmmmhhh mmmmhhhhh sempit banget…. mmmhhhh aaaaah… “ erang Adrian ketika penisnya sudah masuk setengahnya. Ia terus menaik turunkan pinggulnya…. “Aaaaaah teruussss mmmmmhhh teruuuss masuk lagi…. mmmmh Adriaaan” rintih Jasmine.. Adrian terus menaik turunkan pinggulnya hingga blessss… masuklah seluruh penis Adrian kedalam vagina Jasmine…. “aaaaaaaah…. Jasmine….” erang Adrian, “aaaaaaaaaah pelan2 Adrian…. mmmmhh mmmmhhh” rintih Jasmine sedikit kesakitan, karena penis Adrian telah menembus selaput keperawanan Jasmine… terlihat ada sedikit noda darah mengalir dari vagina Jasmine… “Jes.. gue udah jebolin elu….” ujar Adrian.. “Ga papa Ian… gue sayang sama elu kok…” balas Jasmine. “Gue juga sayang sama elu Jes….” balas Adrian.
Perlahan Adrian mulai menaik turunkan pinggulnya… gerakan itu makin lama makin cepat, dan rasa sakit yang dirasakan Jasmine di awal kini berubah menjadi rasa nikmat yang luar biasa… “Cplok cplok cplok…!” Suara penis Adrian yang bergerak keluar masuk vagina Jasmine yang becek membuat mereka semakin bergairah… Sambil terus mengulum bibir Jasmine dan menjilati kedua puting susunya, Adrian terus mempercepat genjotan penisnya didalam vagina Jasmine. “Aaaaaaah aaaaaaaash aaaaaaaah teruuusss aaaaaah enaaaaaak Adriaaaan aaah aaaaaaaaah” erang Jasmine. “Ooooooh ooooohhh mmmmhhhh ooooohhh ennaaaak banget memeek luuuuu eeeeeh Jess aaaahh…” erang Adrian kenikmatan. Selama 10 menit mereka bersenggama, Adrian hampir mencapai orgasmenya dan ingin mencabut penisnya dari vagina Jasmine, namun justru kedua tangan Jasmine menggenggam erat pantat Adrian dan menahan penis Adrian untuk tetap berada didalam vaginanya… “Aaaaah aaaaah teruusss Adriaaan aaaah…” “Tapi Jes…. aaaah aaaah gue mau… aaaaaah aaaaah keluaaaar…” balas Adrian. “Aaah udaaah ga papaaa aaaaah gue juga… aaaaah udah gak tahaaan aaaaaah teruusss aaaah” lanjut Jasmine. Tak lama kemudian…. croooooooott croooooooottt croooooooootttt “Aaaaaaaaah aaaaaaaaaaaaaaaahhhhh Jaasssminnne aaaaaaaaah” Adrian mencapai orgasme dan menyemprotkan seluruh spermanya didalam vagina Jasmine. Ssserrrrr seeerrrr crrrrtttttt crrrtttt “Aaaaaaah aaaaaaaaaaaah aaaaaaaah Adriaaaan aaaaah…!” Jasmine mencapai orgasmenya secara bersamaan, bibir vaginanya berdenyut2 menjepit penis Adrian yang masih keluar masuk vaginanya itu….
Setelah orgasme yang hebat, mereka berdua menenangkan diri dan berbaring bersebelahan dalam keadaan telanjang bulat di tempat tidur Adrian. Mereka berciuman mulut dan Adrian berkata “I love you, Jes…” Jasmine membalas “I love you too, Ian..” tak lama kemudian mereka tertidur dengan pulas dan puas…
Jam menunjukkan pukul 18:05 ketika mereka tiba2 terbangun. “Wih udah gelap aje…” ujar Adrian sambil membangunkan Jasmine. Mereka saling tersenyum penuh kepuasan ketika menyadari keduanya bangun dengan keadaan telanjang bulat. Jasmine pun segera mengenakan beha, celana dalam, serta seragam sekolahnya yang berserakan di lantai, sementara Adrian mengenakan boxer dan celana panjangnya serta mengenakan kaos yang ia ambil dari lemari bajunya. Kemudian mereka memesan makanan melalui aplikasi online, makan malam bersama sambil mengobrol2 dan tak terasa waktu menunjukkan pukul 19:30.
J: “Kayanya gue harus balik deh”
A: “ Iye, gue anterin… “
J: “Besok masih Sabtu.. rumah lu masih kosong kan?”
A: “Iye… mau kesini lagi? Atau gimana kalau gue yang ke rumah lu?”
J: “Boleh… besok nyokap gue juga pergi kayanya. Tapi ada adik gue Rachel.. ga papa?”
A: “No problem…..”
Tak lama kemudian Adrian mengantarkan Jasmine pulang. Di rumah Jasmine mereka disambut oleh mama Jasmine yang berkata “Nah akhirnya pulang juga anak mama… udah selesai ngerjain tugas barengnya?” “Sudah tante.. sudah beres!” jawab Adrian sambil mengedipkan mata ke arah Jasmine. “Besok Adrian mau lanjut bikin tugas disini ma, boleh kan?” lanjut Jasmine. “Oh boleh dong, tapi besok mama pergi.. apa nggak digangguin adikmu Rachel nanti?” tanya mama Jasmine. “Nggak papa tante, gak masalah kok” jawab Adrian.. kemudian Adrian pun pamit pulang.
(Ilustrasi adik Rachel (kiri) dan kakak Jasmine (kanan))
Ketika Jasmine hendak memasuki kamarnya, tiba2 pintu kamar Rachel terbuka… “Woi, kemana aja lu jam segini baru pulang? Masi pake seragam pula!” tanya Rachel penasaran… “Haha, ya dari rumah Ian lah… dari mana lagi..” jawab Jasmine, kemudian Rachel menarik Jasmine kedalam kamarnya.. “Oke gue harus denger… ngapain aja lu sama dia sampe malem gini?”
“Jadi kita tadi duduk di sofa, terus…..”
-Bersambung-